Saturday 17 August 2013

Memelihara Sapi Perah

Para pecinta binatang, kali ini kita berbincang tentang sapi perah. Encintai dan merawat binatang yang satu ini bukan hanya membawa kesenangan, tapi juga menguntungkan. Ada beberapa jenis sapi perah yang paling banyakk dipelihara, yaitu sapi Shorhorn (dari Inggris), Friesian Holstein (dari Belanda), Yersey (dari selat Channel antara Inggris dan Perancis), Brown Swiss (dari Switzerland), Red Danish (dari Denmark) dan Droughtmaster (dari Australia).

Silahkan dipilah menurut selera.

Jika anda mempunyai lahan yang cukup luas, banya hiauan dan terletak tidak terlalu dekat dengan pemukiman, paling dekat 10 m, bisa digunakan untuk lahan penggembalaan, atau sekaligus kandangnya juga. Jika diembalakan, euntungannya, sapi lebih sehat karena mereka leluasa bergerak. Jika tidak digembalakan, perhatikan waktu dan takaran pemberian pakan.

Pakan yang diberikan bisa berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang bisa diberikan berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari.

Rumput untuk sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB.

Berikan makanan tambahan berupa hijauan dan konsentrat dalam ransumnya pada sapi yang sedang menyusui (laktasi) sebanyak 25%. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-kacangan (legum).

Untuk memenuhi kebtuhan karbohidrat, berikan dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll.

Pakan berupa konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore, sebelum sapi diperah sebanyak 1-2 kg/ekor/hari. Pemberian air minum sebanyak 10% dari berat badan per hari.
Itulah makanan yang umum diberikan. Tidak perlu pizza atau nasi goreng.

Sekarang kita berbincang tentang pemerahan susu. Pemerahan dilakukan dua kali sehari pada jam-jam yang terjadwal, tidak berubah’ubah. Usahakan sapi tidak terkejut karena keterkejutan bisa mengurangi produksi. Sapi yang hendak diperah, sebaiknya diberi makanan penguat terlebih dahulu, supaya sapi menjadi lebih tenang. Jangan lupa bersihkan tangan atau mesin yang akan digunakan untuk memerah, kandang uga dibersihkan sebab susu mudah menyerap bau-bauan.

Ada beberapa teknik pemerahan dengan tangan, berikut:
  • Whole hand (tangan penuh), cara ini adalah yang terbaik yaitu tangan memegang putting dengan ibu jari dan telunjuk pada pangkalnya.
  • Stripping (perah jepit), putting diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk yang digeserkan dari pangkal putting kebawah sambil memijat.
  • Knevalen (perah pijit), cara ini sama dengan cara tangan penuh, tetapi dengan membengkokkan ibu jari.
Tidak sembarangan memerahnya, ada teknik-teknik yang pemerah perlu berlatih dulu.


No comments:

Post a Comment

Visitors